Assalamualaikum WR. WB.
Seorg pemuda berkata kpd gadis yg mencintainya, "calon istriku haruslah seorang yg menjaga shalatnya sperti dia merawat wajahnya, bahkan lebih dari itu…"
Jika ada orang cerdas yg mendengarnya, maka mungkin maksudnya begini:
Hampir tiap org sangat merasa wajah adalah aset yg harus dirawat tdk dgn maen maen. Maka mereka serius dlm merawat wajah mrka. Tdk ada org yg brharap punya wajah jelek (walaw org tsbut memang jelek). Karena wajahlah yg akan qta tampilkan pd org yg qta cintai. Qta brharap org yg qta cintai akan menyukai wajah qta,makanya qta merawatnya dgn serius. Qta tdk ingin tmpil dgn wajah buruk d hadapan org yg qta cintai,…
Jika, utk org yg qta cintai ,yg tentu sja manusia, ykni makhluk Allah, qta berusaha tampilkan wajah yg bagus, maka pmuda tsebut menganalogikan dgn shalat.
Andaikan shalat itu adlh wajah qta utk menghadap pd Allah, apakh qta tdk mau menghias shalat qta utk Allah,melebihi qta merias wajah qta utk pasangan qta?
Jika qta malu tampil dgn wajah berantakan d dpn org yg qta cintai, tdk lbh malukah qta dgn shalat yg terbengkalai d hadapan-Nya?
Andaikan shalat adalh wajah,…
ingin seelok apakah wajah(shalat) qta?
Ataw, Sekarang sburuk apakah wajah(shalat) qta?
NB:
Mungkin org yg menulis ini pun tidak seelok keinginannya,
Namun hal tersebut tidak menghalangi utk menyampaikan wasiat yg biasa disampaikan para imam kpd jamaahnya atau para guru kpd muridnya, sebagaimana wasiat Imam Malik r.a kpd Imam Asy-Syafi'i saat prtama brtemu,
"bertaqwalah kpd Allah dan jauhilah maksiat"
NB: NB:
"hal yg paling ringan (tapi besar dosanya) d dunia ni adalh meninggalkn shalat"
[hujjatul-islam, imam al-Ghazaly].
NB: NB: NB:
"Sampaikanlah walau satu ayat"
Wassalamu alaykum.
Sumber>> Nourlight Galstern Islamman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar