Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat datang di Siti's Blog,
Semoga Artikel di Blog ini Bermanfaat....

Selasa, 22 Maret 2011

Ya Ukhty… Jadilah Bidadari Di Istana Suami

Jadi Bidadari di istana suami, ukhty pasti bisa.... Jadi bidadari yang disayang suami, siapa yang tidak mau. Kasih dan sayang adalah wujud nyata cinta seorang suami kepada istrinya. Dengan karunia kasih dan sayang pula, rumah tangga bak surga yang senantiasa menghadirkan kesejukan. Namun ternyata, tidak sedikit istri-istri yang merasa kesulitan mendapatkan kasih sayang suami itu. Atau setidaknya, mulai merasa `ada yang hilang’ dari hati suami dibanding tahun-tahun pertama mengarungi bahtera rumah tangga yang penuh keindahan.

Jika demikian, tentu ukhty merasa bahwa suami sudah tidak menyayangi ukhty.

Tidak! jangan melulu salahkan suami atas perubahan sikap yang terjadi
terhadap ukhty. Karena bisa jadi ukhtylah penyebab segala perubahan sikap suami. Oleh karena itu, sekedar mengingatkan, apa salahnya jika ukhty kembali memperhatikan hal-hal berikut yang barangkali sudah terlupakan bahkan ukhty tinggalkan.

Pertama, Laki-laki gemar diberi perhatian akan hal-hal remeh yang berkaitan dengan dirinya. Dia akan senang jika istrinya mengenakan kancing bajunya, mengelap sepatunya, memotong kukunya, dan sebagainya.

Sabda Rasulullah SAW, “Ya Fatimah, barangsiapa wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya serta memotong kumisnya dan mengerat kukunya, Allah akan memberinya minum air dari sungai-sungai di surga, diringankan baginya sakaratul maut, akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman surga, Allah mencatatkan baginya bebas dari api neraka, dan selamat dari titian shirat,”

Kedua, Pernahkah ukhty dipanggil suami ketika sedang memasak atau melakukan pekerjaan lain? ukhty wajib memenuhi panggilannya. Tinggalkan semua pekerjaan dan tunaikan permintaannya.

Ketiga, Kebanyakan laki-laki cukup cerewet dengan kebersihan. Mereka akan bosan apabila istri menyambutnya dengan rupa yang semrawut dan kusut,anak-anak yang lusuh dan kumuh dan rumah yang `bak kapal pecah’. Sesibuk apapun ukhty, persiapkan diri sebaik mungkin menyambut kepulangan suami dengan penuh senyum keihklasan.

Keempat, Laki-laki suka dilayani seperti raja oleh seorang istri yang
memiliki sifat keibuan. Dia suka jika istrinya membantu mengelap peluhnya, menyediakan keperluan untuk mandi dan berdiri ketika ia hendak pergi atau kembali. Ungkapan-ungkapan seperti, “Mas, mau mandi dulu, makan dulu atau tidur dulu,” tatkala suami baru tiba, cukup untuk membuat senyum suami mengembang dan mengurangi penat dan lelah yang dirasanya.

Kelima, Laki-laki suka dipuji. Jangan lupa! Hargai setiap barang
pemberiannya meskipun tidak bagus atau tidak seberapa nilainya.
Sekedar ucapan `terima kasih’ dari seorang istri ketika menerima pemberian, sangat dalam maknanya dan membekas di hati suami.

Keenam, Laki-laki akan bosan jika istrinya `cerewet’ dan selalu bertanya, hendak kemana, acara apa … dan sebagainya.

Ketujuh, Ada sebagian laki-laki mengatakan, istri yang menghidangkan
makanan tanpa menemaninya makan, sama halnya seperti memberi makan kucing. ukhty mesti menemaninya meskipun sekedar satu suapan.

Thabit al-Bannani berkata, “Terdapat seorang wanita dari Bani Israil yang buta sebelah matanya, yang sangat baik pekertinya terhadap suaminya. Apabila dia menghidangkan makanan di hadapan suaminya, dipegangnya pelita sampai suaminya selesai makan. Pada suatu malam, pelitanya kehabisan sumbu, lalu diambilnya rambutnya untuk dijadikan sumbu. Esok harinya, matanya yang buta kembali melihat. Allah memuliakannya karena rasa hormatnya kepada suami.”

Kedelapan, Laki-laki senang dengan kafasihan istrinya dalam berkata-kata, bijak dalam bertindak dan menjadi partner yang baik dalam berdiskusi. Tingkatkan kualitas intelektual ukhty dengan banyak membaca buku dan gali berbagai informasi. Sebab, kebanyakan laki-laki tidak suka dengan wanita yang banyak omong tapi tak bermakna.

Kesembilan, Kebanyakan laki-laki beranggapan, `Baiti Jannatii … Rumahku adalah surgaku dan penenang pikiranku. Jadi sudah sewajarnya ukhty senantiasa memelihara suasana rumah dan berperan sebagai bidadari di dalamnya.

Kesepuluh, Kalau ukhty ingin suami berlama-lama di rumah, jangan sambut kepulangannya dengan berbagai masalah anak-anak dan urusan dapur. Mulailah pembicaraan yang menyenangkan, karena suami butuh penyegaran setelah seharian berkutat dengan masalah di kantor.

Kesebelas, Tidak sedikit suami yang menyukai istri yang kreatif dalam soal memasak dan menghias rumah serta mengurus diri dalam melayani suami.

Keduabelas, Tempat tidur bukan sekedar rahasia suami-istri. Melainkan juga tempat ternyaman bagi suami-istri untuk saling berbagi dan mencurahkan perasaan. Jadikan dia kamar yang eksklusif dan pribadi. Suami tidak suka ruang tidurnya dimasuki orang tanpa seizinnya.

Ketigabelas, Pantang bagi suami jika tidurnya terganggu, karena hal itu
hanya akan membuatnya marah. Jauhkan anak-anak darinya ketika sedang tidur. Atau berusaha meminimalisir kegaduhan yang timbul dari aktifitas rumah atau dapur.

Keempatbelas, Pantang bagi suami jika istrinya menolak keinginannya,
kecuali jika istrinya sakit.

“Apabila suami memanggilnya ke tempat tidur tetapi ditolaknya hingga suami marah, maka wanita itu tidur dalam laknat malaikat hingga pagi hari,” (Muttafaqqun Alaihi)

Kelimabelas, Hanya ketaqwaan ukhty yang dapat menguasai ego suami dan membantunya membentuk pribadi muslim yang tangguh dan menjadi suami ideal.

Lelaki tidak mudah tertambat hatinya dengan ungkapan “cinta”. Tetapi cukup dengan keluhuran ukhty dalam berkorban untuk taat dan menyayangi dirinya. Karena kaum laki-laki hanya keras pikirannya, tapi sensitif perasaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar